Andreng atma ini mendeskiripsikan seseorang “yang adiwarna pahlawan.”
saat raga ini berdekatan denganmu, ragamu selalu ambarukama seperti jasminum polyanthum.
Jika ada yang lebih jauh lebih tenang dari nisha, mungkin itu pelukanmu, dalam ketidaknyamanan itu past pemenangnya dekapan hangatmu. denan salah satu jemari mengusap halus rambutku, dan jemari lainnya tak mau berhenti bergerak dan terus menerus berpegangan pada aksamala.
Ranum yang anguswa ditempat penyimpanan keluh kesah diatas sejadah, dan ranum itu pula yang mengucapkan hara.
Di nisha nan ambring ini terdengar rintihan cakrawala yang tidak mau berhenti dan terus mengeras, tak lain dan tak bukan yaitu adres, dan netraku tanpa henti melihat sosok bayanaka, ekadanta dan nirmala yang sibuk dengan aksamalanya.”
Untaian kata kertaku masih tebal, tintaku masih banyak, tapi orang ini sudah kehabisan kata kata di chapter ini, jadi bagaimana kalau kalian saja yang menebak, siapakah utama dichapter kali ini?
Baca juga: Mengenalmu Kini Adalah Bagian Ikhiarku
@Sintanurbaya
