Ragam  

Hukum Puasa Ramadhan Adalah Fardu a’in

Paslen.comHukum berpuasa pada bulan ramadhan adalah fardhu ‘ain. Maksud dar fardhu ‘ain adalah kewajiban yang dibebankan kepada setiap orang mukallaf. Mukallaf adalah orang yang sudah baligh, islam dan berakal.

Pembahasan Berpuasa pada bulan ramadhan adalah salah satu dari amalan rukun iman. Hukum berpuasa bulan ramadahan adalah fardhu ‘ain. Dalil yang menunjukkan kewajiban berpuasa pada bulan ramadhan adalah ayat ke 183 surah Al baqarah.

Fardhu ‘ain adalah kewajiban yang dibebankan kepada setiap orang mukallaf. Contoh amalan fardhu ‘ain adalah shalat 5 waktu, berpuasa pada bulan ramadhan, haji bagi yang sudah mampu dan membayar zakat. Selain fardhu ‘ain terdapat juga amalan wajib lainnya yaitu fardhu kifayah. Fardhu kifayah adalah kewajiban yang dibebankan kepada sekelompok orang, apabila sebagian orang telah mengerjakannya maka semua orang terlepas dari kewajiban.

Dalam beberapa hari lagi, umat Islam di seluruh penjuru dunia akan menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. Selama sebulan penuh, kaum Muslimin akan melaksanakan puasa dan ibadah-ibadah sunah khas Ramadhan.

Puasa wajib kala Ramadhan itu diperintahkan oleh Allah SWT. Dalam Alquran surah al-Baqarah ayat 183 disebutkan, yang artinya, “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”

Pertama, puasa wajib. Ini meliputi puasa Ramadhan, puasa kafarat (denda atau tebusan), dan puasa nazar. Dalam mazhab Imam Syafii, yang tergolong puasa wajib juga adalah puasa qadha, puasa pada haji dan umrah (sebagai ganti penyembelihan dalam fidyah), serta puasa terkaitan shalat minta hujan (istisqa’) ketika sudah ada perintah dari pemimpin.

Yang dimaksud dengan puasa kafarat adalah puasa yang dilakukan seseorang karena sebab-sebab tertentu. Misalnya, ia telah bersetubuh pada siang hari bulan Ramadhan, maka ia wajib berpuasa kafarat. Adapun puasa nazar adalah puasa yang diwajibkan atas seseorang karena suatu nazar.

Kedua, puasa haram. Puasa bisa menjadi haram hukumnya jika dilakukan pada Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha. Puasa pada Hari Tasyrik, yakni tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijah, juga hukumnya haram.

Bahkan, puasa sunah seorang istri yang dilakukan tanpa seizin suaminya pun hukumnya haram. Puasa yang dilakukan seorang perempuan dalam keadaan haid dan nifas juga haram.

Baca Juga

1 Ramadan 1442 H Awal Memulai Puasa

Leave a Reply