Paslen.com – Isra adalah perjalanan malam hari dari Mekah, Masjidil Haram, menuju Baitul Baqdis atau Masjidil Aqsa di Palestina. Perjalanan ini menurut mayoritas ulama adalah perjalanan fisik dan batin.Sedangkan Miraj adalah perjalanan Nabi Muhammad diangkat ke langit hingga Sidratul Muntaha.
Isra’ dan Mi’raj Nabi Muhammad saw adalah peristiwa yang sangat agung, dari peristiwa tersebut Nabi memperoleh berbagai macam pengalaman dan pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi kelengkapan dirinya, untuk mengemban tugas yang berat sebagai pembawa rahmat bagi alam semesta. Pengetahuan dan pengalaman yang paling berharga dalam peristiwa tersebut adalah berkaitan dengan memahami tanda-tanda kebesaran Allah swt.
Baik kebesaran yang ada di alam raya ini yang dapat ditangkap oleh panca indra, maupun dalam alam ghaib yang tidak dapat dijangkau oleh indera manusia. Isra’, pengertiannya menurut bahasa adalah perjalanan di malam hari, sedangkan mi’raj adalah tangga untuk naik ke atas. Karena itu pengertian Isra yang dimaksudkan adalah perjalanan Nabi Muhammad saw dari Masjid al-Haram ke Masjid al-Aqsa, sedangkan Mi’raj adalah perjalanan beliau dari Masjid al-Aqsa ke Sidrah al-Muntaha.
Sidrah al-Muntaha adalah tempat di langit yang bersifat ghaib, tidak mungkin dijangkau oleh panca indera manusia, bahkan tidak dapat dijangkau oleh akal pikiran. Di antara tujuan diisarakannya Nabi Muhammad saw, adalah agar beliau mengetahui secara mendalam tanda-tanda keagungan Tuhan, kekuasaan dan kasih sayang-Nya terhadap semua makhlukDalam peristiwa Isra’ Mi’raj, sebagaimana disebutkan berbagai kitab tarikh dan kitab hadits, Nabi Muhammad saw dan umatnya diperintahkan untuk melaksanakan shalat lima waktu sehari-semalam.
Mengutip Nu.or.id, dengan diperintahkannya shalat lima waktu bagi Nabi Muhammad saw dan umatnya pada malam Isra’ Mi’raj tersebut, dirasakan betapa pentingnya ibadah shalat harus ditegakkan oleh setiap pribadi Muslim. Dalam Al-Qur’an banyak disebutkan perintah agar menegakkan shalat, perintah itu diulang berkali-kali sampai lebih dari delapan puluh kali. Di dalam hadits juga banyak disebutkan agar setiap muslim mengerjakan shalat dengan baik, di mana saja mereka berada. Shalat merupakan salah satu rukun Islam yang lima dan sangat menentukan kualitas keimanan seorang muslim. Menjelang perayaan hari Isra Mi’raj besok, berikut 3 amalan yang bisa dipanjatkan
1. Mendirikan salat sunnah Saat malam Isra Mi’raj dianjurkan untuk mendirikan salat sunah sebanyak 12 rakaat dengan dua rakaat dan salam. Setiap rakaatnya membaca Al-Fatihah dan surat pendek lainnya, kemudian dilanjutkan untuk membaca Tasbih, Tahmid, dan Tahlil sebanyak 100 kali. Salah satu zikir yang dianjurkan sebagai berikut : Laa haula walaa quwwata illa billah Artinya: “Tidak ada daya dalam menjauhi maksiat dan tidak ada upaya menjalankan ketaatan melainkan dengan pertolongan Allah.” Zikir ini diajarkan oleh Nabi Ibrahim as kepada Nabi Muhammad ? pada saat perjalanannya ke langit ke tujuh.
Baca juga : Peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1442H/2021M
2. Memperbanyak istighfar dan berdoa Kitab Risalah Amaliyah menjelaskan bahwa “Barangsiapa membaca (istighfar) pada bulan Rajab, bulan Sya’ban dan bulan Ramadan dibaca setiap hari terutama pada waktu antara shalat Ashar dan Maghrib, maka Allah Swt mewahyukan kepada dua malaikat agar merobek buku catatan dosa dan kesalahannya semasa hidupnya.”
3. Berpuasa Selain salat sunah dan memperbanyak berdzikir, pada tanggal 27 Rajab juga dianjurkan untuk menunaikan puasa sunah. Keutamaan dari berpuasa pada hari tersebut seperti melaksanakan puasa sebulan penuh, hingga dijauhkan dari pintu neraka.
Baca Juga : Amalan dan Keutamaan Bulan Rajab (Rojab)
Demikian amalan Isra Miraj yang dianjurkan dilakukan oleh umat Islam. ***