Paslen.com – Dalam kajian tentang akhir zaman, salah satu isu yang kerap mencuat adalah tentang fitnah. Fitnah di akhir zaman seringkali diangkat dalam konteks yang beragam, namun penting bagi kita untuk memahami dengan tepat apa yang dimaksud dengan fitnah dan bagaimana dampaknya dalam perspektif agama dan sosial.
Pengertian Fitnah di Akhir Zaman
Fitnah di akhir zaman tidak hanya terbatas pada tuduhan palsu atau pencemaran nama baik semata. Dalam pandangan agama, fitnah mengacu pada berbagai bentuk ujian dan godaan yang akan menguji iman manusia seiring dengan mendekatnya hari kiamat. Fitnah dapat berwujud dalam bentuk ideologi sesat, konflik sosial, ketidakstabilan politik, dan penyebaran informasi palsu yang meresahkan masyarakat.
Dajjal disebut-sebut sebagai fitnah terbesar di akhir zaman. Ada banyak hadits fitnah akhir zaman yang menjelaskan tentang hal itu. Rasulullah SAW sudah memberi kisi-kisi yang terjadi ketika dunia akan berakhir. Termasuk datangnya Dajjal sang pembawa kerusakan dan penyebar fitnah di mana-mana.
Hadist-hadist yang merujuk pada fitnah akhir zaman memberikan pandangan tentang tantangan yang akan dihadapi umat manusia di masa mendekati akhir dunia. Salah satu hadist yang relevan adalah yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, di mana Rasulullah SAW bersabda:
“Dahulu kalian akan mendengar hadist dariku dan aku mendengarnya dari penutup para nabi. Sesungguhnya akan ada setelahku tahun-tahun khurafat (penuh kebohongan). Jadi, janganlah kamu menginginkan untuk mendengar dariku. Dan sesungguhnya, orang yang berdusta tentang aku dengan sengaja, hendaklah dia menyiapkan tempat duduknya di Neraka.” (HR. Muslim)
Dalam menghadapi fitnah akhir zaman, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk menjaga diri dan iman:
- Keteguhan Iman: Menjaga dan memperkuat iman adalah langkah pertama. Dengan iman yang kokoh, seseorang akan lebih mampu mengenali kebenaran dan menolak fitnah.
- Ilmu dan Literasi Agama: Meningkatkan pemahaman tentang ajaran agama dan hadis-hadis tentang fitnah akhir zaman. Ini akan membantu untuk lebih peka terhadap penyebaran informasi palsu.
- Kritis terhadap Informasi: Selalu pertimbangkan sumber informasi sebelum mempercayainya. Verifikasi informasi sebelum menyebarkannya dan hindari menyebarkan kabar yang belum pasti kebenarannya.
- Pemisahan Diri dari Fitnah: Hindari terlibat dalam percakapan atau tindakan yang bisa mengarah pada fitnah. Jauhi gosip, tuduhan, dan perdebatan yang tidak konstruktif.
- Berpegang pada Akhlak Mulia: Mempraktikkan akhlak mulia dan menjaga perilaku yang baik akan membantu mencegah terperangkap dalam lingkaran fitnah.
- Bersosialisasi dengan Baik: Membangun hubungan sosial yang baik dan memelihara komunikasi yang positif dengan sesama akan membantu mencegah fitnah dan konflik.
- Doa dan Taqwa: Berdoa kepada Allah untuk melindungi dari segala fitnah dan berusaha menjalani hidup dengan taqwa (ketakwaan) adalah upaya yang penting.
- Menghindari Fitnah Digital: Di era digital, menghindari penyebaran berita palsu, kabar bohong, dan konten negatif dapat membantu mencegah tersebarnya fitnah.
Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, individu dapat berusaha menjaga diri dari dampak fitnah akhir zaman dan tetap teguh dalam iman dan prinsip yang benar.
Hadits Fitnah Akhir Zaman dan Dajjal Sang Perusak
Fitnah paling besar ketika akhir zaman nanti adalah fitnah dari Dajjal. Hal ini disebutkan sebuah hadits yang termuat dalam Qishshatu al-masiih ad-dajjal wa nuzuuli Isa wa qatlihii iyaahu karya Muhammad Nashiruddin al-Albani.
Diriwayatkan dari Hisyam bin ‘Amir secara marfu’,
مَابَيْنَ خَلْقِ آدَمَ إِلَى قِيَامِ السَّاعَةِ خَلْقَ أَكْبَرُ مِنَ الدَّجَّالِ
Artinya: “Antara penciptaan Adam hingga hari Kiamat tiba tidak ada makhluk yang lebih besar melebihi Dajjal.”
Dalam hadits lain dikatakan, “Tidak ada fitnah yang lebih besar melebihi fitnah Dajjal.” (HR Muslim, al-Hakim, dan Ahmad)
Rasulullah SAW juga telah menggambarkan dahsyatnya fitnah Dajjal kelak. Sebagaimana dikatakan dalam hadits berikut,
ذُكِرَ الدَّجَّالُ عِنْدَ رَسُوُلُ اللَّهِ ﷺ فَقَالَ: لَأَنَا لِفِتْنَةِ أَحَدِكُمْ أَخْوَفُ عِنْدِي مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالِ . وَلَنْ يَنْجُوَ أَحَدٌ مِمَّا قَبْلَهَا إلاَّ نَجَا مِنْهَا، وَمَا صُنِعَتْ فِتْنَةٌ مُنْذُ كَانَتِ الدُّنْيَا صَغَيْرَةٌ وَلَا كَبِيرَةٌ إِلَّا لِفِتْنَةِ الدّجَالِ.
Dahsyatnya Fitnah Dajjal
Diambil dari buku Al-Madkhal ila Dirasah Al-Akidah Al-Islamiyyah karya Umar Sulaiman Al-Asyqar, terdapat beberapa hal yang menyebabkan fitnah akhir zaman Dajjal menjadi sangat dahsyat dan tak tertahankan sehingga membuat semua orang jatuh dalam fitnahnya kecuali orang yang beriman.
Kemampuan-kemampuan Dajjal yang menimbulkan fitnah di muka bumi:
- Dajjal Mampu Berpindah Tempat dengan Cepat di Bumi
Hal ini sudah disabdakan oleh Rasulullah SAW, bahwa kecepatan Dajjal dalam berpindah tempat bagaikan hujan yang dihempaskan angin. Hal tersebut membuat Dajjal akan dengan mudah mencari pasukan ke seluruh bumi kecuali Makkah dan Madinah. - Surga dan Neraka Dajjal
Dajjal membawa sesuatu yang mirip dengan surga dan neraka atau terlihat seperti sungai air dan sungai api di kedua tangannya. Ketika seseorang tertangkap olehnya, maka ia akan disuruh memilih antara air atau api.
Namun, sebenarnya yang terlihat tidak seperti yang sebenarnya. Sungai api adalah sungai dingin, sedangkan sungai air adalah sungai yang amat panas. Maka jika seseorang memilih sungai air, ia akan dimasukkan dalam api yang menyala.
- Membunuh Pemuda dan Menghidupkannya Lagi
Sebagai salah satu kemampuan Dajjal untuk mengelabui pikiran manusia, ia memiliki sebuah kemampuan untuk menghidupkan orang.
Suatu ketika ada pemuda muslim yang keluar dari Madinah yang menantang Dajjal seraya berkata bahwa ia adalah Dajjal. Lalu pemuda tersebut dibelah menjadi dua oleh Dajjal dan dihidupkannya lagi.
Setelah dihidupkan lagi, Dajjal kembali bertanya kepada pemuda itu sudahkah ia beriman kepada Dajjal. Maka pemuda itu pun dengan tegas mengatakan bahwa hal yang sudah dialaminya tadi semakin meyakinkan bahwa yang berhadapan dengan dia saat ini adalah Dajjal.
- Cobaan Fitnah Dajjal Berlangsung Sangat Lama
Rasulullah SAW mengatakan bahwa Dajjal akan tinggal di bumi selama empat puluh hari. Satu hari seperti setahun, satu hari setelahnya terasa sebulan, satu hari setelahnya terasa seminggu, dan hari-hari lainnya seperti hari biasa.
Cara Terhindar Dari Fitnah Dajjal
Saking dahsyatnya fitnah Dajjal, Rasulullah SAW memerintahkan seluruh umat Islam untuk berdoa kepada Allah SWT agar dilindungi olehnya. Doa ini dibaca setiap hari sebanyak minimal lima kali sehari.
Doa agar terlindung dari fitnah Dajjal ini dibaca pada akhir salat. Adapun, bacaan doa sebagaimana diajarkan Rasulullah SAW adalah,
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ ، وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ
Bacaan latin: Allahumma inni audzubika min ‘adzabi jahannama wa min adzabil qabri wa min fitnatil mahya wal mamati, wa min syarri fitnatil masihid dajjal
Artinya: “Ya Allah, kami berlindung kepada-Mu dari azab Jahannam, azab kubur, fitnah hidup dan mati, dan dari fitnah Al-Masih Ad-Dajjal.” (HR Muslim)
Dianjurkan pula memohon perlindungan Allah SWT dari fitnah Dajjal dengan membaca sepuluh ayat pertama surah Al Kahfi. Hal ini bersandar pada sebuah hadits shahih yang berasal dari Abu Darda RA. Ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda,
مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُورَةِ الْكَهْفِ عُصِمَ مِنَ الدَّجَّالِ
Artinya: “Siapa yang menghafal sepuluh ayat pertama dari surah Al-Kahfi, maka ia akan terlindungi dari Dajjal (fitnah).” (HR Muslim)
Wallahu a’lam.