Ragam  

Hal Yang Tidak Boleh Dilakukan Ketika Anak (Bayi) Demam, Yuk Cek Apa saja!

Paslen.com – Hai pasleners gimana kabarnya hari ini? Semoga senantiasa diberikan kesehatan dan kelancaran dalam setiap aktivitasnya ya. Kali ini kita akan berbagi informasi seputar hal-hal yang tidak boleh dilakukan saat anak atau buah hati kita demam. Demam ini bisa terjadi pada siapa saja, termasuk pada buah hati kita, ketika anak kita terserang demam pastinya kita sebagai orangtua akan sangat khawatir. Tentunya bunda harus melakukan penangan yang tepat ya untuk membantu menurunkan panas pada anak.

Berikut ini kami rangkum hal yang tidak boleh dilakukan saat anak kita terserang demam, terutama pada anak yang masih balita (bayi) jangan sampai melakukan hal-hal ini ya :

1. Hindari, Mengompres dengan Air Dingin

Saat tubuh anak sedang demam, biasanya bunda langsung mengompres tubuh si Kecil menggunakan air dingin. Tujuannya untuk menurunkan suhu tubuhnya. Padahal cara ini tidaklah tepat.

Menurut situs Hopkins Medicine, mengompres bayi yang demam dengan air es justru membahayakan kesehatannya dan membuat energi si Kecil jadi terbuang, sehingga tubuhnya pun semakin lemas.

Risiko membiarkan tubuhnya terkena air dingin saat demam juga malah dapat meningkatkan suhu tubuh si Kecil lebih tinggi lagi. Kendati demikian, sebagai gantinya Mama bisa gunakan air hangat untuk mengompres tubuh bayi.

2. Hindari, Memakai Alkohol untuk Menurunkan Demam

Cara lain yang sebagian lakukan untuk menurunkan demam adalah mengusapkan alkohol ke tubuh atau dahi anak. Namun ternyata cara tersebut juga tidak boleh bunda lakukan, karena dapat menimbulkan gangguan kesehatan.

Penggunaan alkohol akan membuat anak menghirup langsung dan menyerap zat kimia ke tubuhnya, bahkan bayi pun menjadi lemas, lunglai hingga mengalami hipotermia yaitu penurunan suhu tubuh secara mendadak.

Baca Juga : Inilah 5 Cara Pertolongan Pertama pada Anak Demam (Sakit Panas)

3. Hindari, Memakaikan Baju yang terlalu Tebal

Masih banyak orangtua yang suka memakaikan pakaian tebal saat bayinya demam. Padahal cara tersebut tidak tepat, karena hal itu akan membuat anak menjadi gerah dan akan meningkatkan suhu tubuhnya.

Sebaiknya saat bayi sedang dildanda demam gunakanlah selimut maupun baju yang membuat mereka nyaman dan bebas bergerak. Untuk membantu suhu panas tubuh keluar dengan cepat, maka pilihlah pakaian bayi yang lebih tipis dan berbahan adem.

4. Hindari, Membiarkan Anak Kekurangan Cairan

Anda seharusnya perlu tahu pentingnya memenuhi kebutuhan cairan dalam tubuh. Saat dalam kondisi normal saja, anak perlu cairan agar tubuh dapat bekerja secara normal, apalagi ketika mengalami demam.

Mendorong untuk lebih banyak minum merupakan cara mengatasi demam pada anak yang sederhana tapi sangat penting untuk dilakukan. Ketika temperatur tubuh naik, si kecil dapat lebih cepat kehilangan cairan tubuh. Jadi Anda perlu terus memberikan anak air setiap kali mendapat kesempatan.

Sebagai orang tua, Anda perlu peka terhadap setiap kondisi kesehatan yang terjadi pada anak, termasuk demam. Namun tidak perlu panik dan melakukan hal yang berlebihan.

Ingat, demam biasanya akan hilang dalam dua atau tiga hari. Melakukan tindakan seperti kompres es atau mengenakan pakaian yang terlalu berlebihan sudah tidak lagi direkomendasikan untuk menurunkan demam pada anak.

5. Hindari, Tidak Memberikan Obat Penurun Panas yang Tepat

Saat anak demam sudah lebih dari 38° Celcius, sebaiknya mengatasinya segera dengan tepat. Sayangnya banyak orangtua yang langsung memberikan ibuprofen pada anaknya. Sementara pemberian ibuprofen tidak boleh terlalu sering, karena ibuprofen memiliki efek samping yang bisa menyebabkan iritasi lambung ringan dan mengencerkan darah bayi.

Di sisi lain obat penurun demam memang ampuh menormalkan suhu tubuh si Kecil. Namun, pemberian obat-obatan seperti ibuprofen tidak disarankan untuk bayi yang berusia di bawah 2 bulan. Kecuali sudah disarankan oleh dokter.

Jadi berikan obat parasetamol ketika suhu tubuh bayi sudah di atas 38° Celsius. Jangan lupa perhatikan dosis yang tepat untuk bayi. Di mana memberian obat penurun panas adalah agar anak merasa nyaman, bukan untuk mempertahankan suhu yang normal. 

Baca Juga : Inilah Cara Mengatasi Anak Demam di Malam Hari

6. Hindari, Menyelimuti Anak Agar Berkeringat

Mengapa langkah ini tak boleh dilakukan pada saat anak sedang demam? Tidak ada bukti ilmiah bahwa langkah ini berfungsi dan berdampak baik untuk mengatasi demam. Faktanya, langkah tersebut malah bisa membuat demam memburuk, karena terjadi lonjakan suhu tubuh. Kang Phaik Gaik, manajer perawat senior dan konsultan laktasi senior di Rumah Sakit Mount Alvernia, Singapura memberikan penjelasan itu.

Lantas, sebagai gantinya, orangtua bisa mulai menyingkirkan piyama dan sweater lengan panjang. Dandani si kecil dengan pakaian tipis dan tetap nyaman di ruangan yang berventilasi baik, dengan jendela terbuka atau kipas berventilasi. Pastikan untuk menawarkan banyak cairan untuk membuatnya tetap terhidrasi. “Kita akan merasa jauh lebih sulit menurunkan demam pada bayi yang mengalami dehidrasi,” kata Dr. Natalie Epton, dokter spesialis anak dan ahli neonatologi.

Itulah pembahasan seputar hal yang harus dihindari saat anak (buah hati) kita terkena demam ya bun. Mudah-mudahan informasi yang kami sajikan ini bermanfaat buat bunda (parent) yang mungkin saat anak ini anaknya lagi demam. Dan apabila sedang sakit semoga cepat diberikan kesembuhan dan kesehatan seperti sediakala. Silakan boleh dibagikan ya bun apabila informasi ini bermanfaat, siapa tahu tetangga, saudara, teman sedang memerlukannya. Sampai jumpa di pembahasan dan informasi terupdate berikutnya. Terimakasih.

Artikel Terkait Lainnya :

Cara Mengatasi Anak Demam (Sakit Panas) di Rumah
Inilah Cara Alami Mengatasi Anak Demam (Panas), Batuk, Pilek (Flu)
Mengatasi Anak Sakit Panas ala TQN Suryalaya Sirnarasa
Inilah Makanan dan Minuman Penambah Imun Tubuh
Inilah Makanan Bergizi Untuk Ibu Hamil
Apakah Boleh Ibu Hamil Makan Mie Instan dan Amanakah Untuk janin?
Berapa Kali Ibu Hamil Boleh Makan Mie Instan ?
Tips Meningkatkan Imunitas Dengan Liburan

Leave a Reply